Sabuk pengaman memang tak menjamin keselamatan pengendara ataupun penumpang di jalanan. Tapi setidaknya mengenakan sabuk pengaman bisa mengurangi dampak parah akibat kecelakaan.
Saat ini kewajiban untuk mengenakan sabuk pengaman masih terfokus pada penumpang di depan, baru beberapa negara saja yang mewajibkan penumpang belakang mengenakannya juga. Itu karena masih ada anggapan bahwa penumpang belakang lebih aman daripada penumpang depan saat terjadi kecelakaan sehingga tak perlu pakai sabuk pengaman.
Padahal, dari hasil studi yang dilakukan Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) penumpang yang tak mengenakan sabuk pengaman justru meningkatkan angka kematian akibat kecelakaan hingga dua kali lipat.
Dilansir Drivespark, Selasa (8/8/2017), IIHS juga merilis video demonstrasi bahaya yang diakibatkan penumpang belakang tak mengenakan sabuk pengaman. Demonstrasi tersebut menggunakan boneka sebagai alat peraga di kursi belakang.
Mobil dikendarai dengan kecepatan 56 km/jam saat terjadi kecelakaan. Terlihat penumpang belakang yang tak pakai sabuk pengaman terpelanting ke kursi depan, sehingga mendorong penumpang atau pengendara yang ada di kursi depan terbentur ke setir.
“Lebih dari 50 persen orang tewas di kursi belakang karena tak pakai sabuk pengaman dan angka tersebut bisa saja berkurang jika penumpang belakang mengenakannya,” kata Senior Research Engineer IIHS, Jessica Jermakian.
Keselamatan penumpang dan pengendara adalah hal utama saat berada di dalam mobil. Sabuk pengaman merupakan komponen dasar pendukung keselamatan itu. Sebaiknya para produsen mobil juga membuat peringatan akan pentingnya mengenakan sabuk pengaman di kursi belakang.